Saturday, June 10, 2006

Demam World Cup 2006


Genderang World Cup 2006 (WC 2006) telah dibunyikan sebagai tanda dimulainya perhelatan kompetisi sepak bola paling bergengsi di dunia. Sebanyak 32 negara akan berlaga untuk menjadi pemenang. Bahkan Montenegro yang baru memproklamirkan pemisahan dengan Serbia (21 Mei yang lalu) juga tak ketinggalan, meskipun di WC 2006 ini mereka berjuang dalam satu tim. Tidak hanya di Jerman (tuan rumah), gemanya pun sampai ke seluruh dunia. Bisa dipastikan, selama sebulan kedepan kita akan disuguhi segala sesuatu yang berbau WC 2006. Pecinta sepak bola ataupun tidak, suguhan itu akan tetap ada.

Bagi para pecinta sepak bola, moment ini adalah saat yang paling ditunggu-tunggu. Bahkan salah satu rumah sakit besar di Bandung, sengaja menyediakan pesawat TV bagi petugas jaga kamar jenazah agar bisa menyaksikan acara ini. Tempat-tempat keramaian pun, memanfaatkan moment ini untuk menarik pengunjung. Semua jadi ikut `demam WC 2006`.

Namun harap berhati-hati dengan demam yang satu ini. Sebagaimana diketahui, sebagian besar pertandingannya disiarkan secara langsung oleh stasiun TV yang memegang hak siar WC 2006. Bagi yang tinggal di negara asia timur/tenggara, termasuk Indonesia dan Jepang, acaranya disiarkan mulai tengah malam yang notabene adalah waktu istirahat. Bagi para pecinta sepak bola, jangan sampai produktivitas kerja terhambat atau menurun akibat nonton WC 2006. Gara-gara nonton, jadi kesiangan dan ide-ide kreatif yang sering muncul pagi-pagi jadi ngabur semua !!

Ataukah perlu adanya perubahan jam biologis khusus bagi pecinta sepak bola?? Jam kerja dipindah, yang awalnya pagi - sore dirubah jadi sore – malam. Terus tengah malam dilanjutkan nonton sampai selesai. Pagi sampai siang menjadi waktu istirahat. Kalau begini, jadi seperti pekerja shift malam ya?! Atau seperti kelelawar?!


No comments: