Friday, June 02, 2006
About language : Gengo no koto
Tadi siang saya diundang makan siang di rumah Ishikawa san. Today`s menu was chicken curry, hmm....it was delicious. Bukan cuma saya saja, ada beberapa teman lainnya yang diundang juga. Salah satunya tetangga Ishikawa san. Aduuh, siapa ya namanya?! Susah mengingat nama (terutama orang asing), kebiasaan yang jelek nih :( Tapi nama anaknya ingat kok, Aoi chan. Sebut aja mamanya Aoi :D
Mamanya Aoi ini orang Jepang asli tapi tidak terlalu bisa berbahasa Jepang sebagaimana layaknya orang Jepang lainnya. Beliau malah lebih fasih berbahasa Spanyol (Spanish, Espanol). Lha kok bisa begitu??? Ternyata sejak lahir sampai remaja, beliau ini bermukim di Dominika (salah satu negara Amerika Latin). Wajar saja kalau lebih fasih karena bahasa Spanyol adalah bahasa nasional di Dominika. Selain bahasa Portugis, Spanyol adalah bahasa yang dominan di Amerika Latin.
Bicara tentang bahasa Spanyol, saya jadi teringat dengan salah satu teman waktu ikut kelas Japanese, namanya Darira Montearegule. Darira san ini berasal dari Nicaragua, negara Amerika Latin yang juga berbahasa Spanyol.
Di sela-sela pelajaran Japanese, biasanya sensei sering ngajak cerita atau tanya-tanya tentang kebiasaan di negara muridnya. Kadang juga membandingkan dengan kebiasaan di Jepang. Suatu waktu, sensei tanya tentang bahasa. Orang Jepang menyebut negaranya Nihon/Nippon, dan bahasanya Nihon go. Lalu Darira san (yang lebih dulu ditanya) menjawab negaranya Nicaragua, bahasanya Spanish. Berikutnya teman-teman yang dari China menjawab, negaranya China dan bahasanya Chinese. Lalu tibalah giliran saya, negara saya Indonesia dan bahasanya Indonesia.
Sewaktu memberi jawaban itu, terbersit rasa bangga di hati saya. Bagaimana tidak bangga?? Walaupun negara kita pernah dijajah oleh 4 negara (Portugis, Inggris, Belanda dan Jepang), masing-masing dengan bahasa yang sangat berbeda namun bangsa kita berhasil mempertahankan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Sensei juga sempat bertanya, “apa Nicaragua tidak punya bahasa asli?” Menurut Darira san ada, tapi hanya orang-orang tua yang tahu. Generasi mudanya hanya mengenal bahasa Spanyol.
Bersyukurlah saya, karena bahasa Indonesia tidak tergeser oleh perubahan jaman, tetap dipakai sejak dulu hingga sekarang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment