Thursday, February 13, 2014

Asisten, PRT atau bibik?

Salah satu kegiatan awal bulan bagi kebanyakan ibu-ibu adalah arisan. Termasuk saya. Walaupun saya berusaha selektif terhadap ajakan arisan. Hanya yang menurut saya perlu saja yang diikuti. Contohnya adalah arisan RT di komplek perumahan. Alasan perlu ikut arisan RT adalah agar bisa bertemu (silaturahim) dan update berita seputar tetangga dan lingkungan tempat tinggal. Bagaimanapun, tetangga adalah saudara terdekat. Karena sebagian besar ibu-ibu tetangga saya termasuk sibuk sehingga agak sulit menyediakan waktu untuk ngobrol. Jadi saat arisanlah waktunya ngobrol dengan tetangga.

Yang mau saya ceritakan di sini bukanlah tentang teknis dan acara arisan. Kalau hal itu sudah bisa ditebak. Kumpulkan uang, kocok-kocok, taraaa.... Ketahuan deh siapa yang dapat?! Namun saya ingin berbagi tentang obrolan di saat arisan terakhir ini. Topiknya tentang asisten rumah tangga atau sering juga disebut si bibik.

Salah satu tetangga agak kerepotan setelah asistennya berhenti bekerja. Sebelumnya dia memakai jasa dua orang asisten. Yang satu nginap dan satu lagi pulang-pergi. Dan sekarang keduanya berhenti, walaupun tidak bersamaan. Otomatis, sang ibu kerepotan mengurusi pekerjaan rumah dan anak-anak. Hingga sempat sakit karena kelelahan.

Jaman sekarang, keberadaan asisten rumah tangga bisa dikatakan sebagai kebutuhan semi primer. Ini untuk kehidupan mayoritas kota-kota di Indonesia ya. Karena sering kita temukan, keadaan rumah jadi berantakan karena tidak ada asisten atau si bibik berhenti. Karena tidak ada orang yang membantu merapikan rumah serta mengurus anak-anak. Kalau soal makanan, masih bisa beli di luar.

Saya jadi ingat ibu-ibu di Jepang. Mereka mengurus anak dan rumah tangga sendiri tanpa bantuan asisten. Sama seperti di sini, alat-alat rumah tangga sudah serba listrik. Sehingga bisa mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu. Jadi asisten memang tidak terlalu dibutuhkan. Dan terkadang sang ibu juga bekerja di luar rumah. Bila anaknya belum usia sekolah, dititipkan di day care. Sama kan, di sini juga ada penitipan anak?!  Lalu mengapa kita di sini seperti lumpuh bila tanpa asisten?!

No comments: