Dah direncanakan sejak 2 minggu yang lalu, akhirnya tour ke Makabe Hinamatsuri bersama teman-teman Bunga Melati terealisasi juga.
Makabe terletak di kaki gunung Tsukuba, sebuah desa yang sudah cukup modern tapi masih tetap mempertahankan gaya tradisonalnya. Termasuk bangunan rumah penduduk yang masih bergaya seperti rumah-rumah di film Oshin. Masih ingat film Oshin kan??!
Sejak 3 Februari sampai 3 Maret, setiap tahun warga desa Makabe menghias bagian depan rumah/toko dengan boneka-boneka Hinasama (yang ada di foto). Boneka ini boleh dikatakan sebagai kekayaan keluarga yang diwariskan secara turun menurun. Tentu saja yang mendapat warisan ini anak perempuan.
Tradisi memajang boneka Hinasama sudah dimulai sejak Edo period (17 abad yang lalu) dan dilakukan di seluruh Jepang, terutama keluarga yang memiliki anak perempuan. Di desa Makabe, tradisi ini dijadikan salah satu program untuk menarik wisatawan.
Tradisi ini (menurut orang Jepang) dimaksudkan untuk mengharapkan kebaikan, kesejahteraan dan kebahagian bagi anak perempuan. Pokoknya harapan-harapan yang baik untuk anak perempuan. Sehingga di jepang setiap tanggal 3 Maret diperingati sebagai hari anak perempuan.
Foto-foto di atas memperlihatkan koleksi boneka Hinasama sejak periode Edo (tahun 1603-1868, 2 foto yang paling atas) sampai sekarang. Trus foto paling bawah, fotografer amatir yang lagi narcis. Douzo mite kudasai!