Beberapa hari yang lalu, banjir besar melanda ibukota
Sebelum berangkat, dia sempat tanya-tanya tentang keadaan di
“Kalo gitu, ga perlu bawa pakaian yang tebal-tebal dong ya?!”
“Ga perlu. Cukup pakaian seperti musim semi di sini. Kalo mau, bawa aja jaket atau jumper anti hujan.” Begitu saran saya.
Sengaja saya tidak cerita tentang banjir yang melanda ibukota. Khawatir dia menjadi takut untuk datang ke
Singkat cerita, berangkatlah dia ke
Dia mengontak saya lagi sekembalinya dari
S : “Gimana di Indonesia?
D : “Taihen desukeredomo omoshirokatta. Kalo untuk urusan pekerjaan ga ada kesulitan, saya dibantu oleh penterjemah.”
S : “Syukurlah kalo begitu. Selama di Indonesia nginap dimana?”
D: “Nginap di hotel, di Jakarta. Benar kata anda, setiap hari turun hujan. Hujannya benar-benar besar ya…?! Sampe di mana-mana banjir trus jalanan macet. Bahkan ada yang ga bisa dilewatin kendaraan.”
S : “Ya… kalo musim hujan memang selalu begitu. Sumimasen..."
S : “Soalnya
D : “
S : ”Karena di Jakarta penduduknya banyak dan ada yang suka buang sampah ke sungai. Jadi kalo hujan terus-terusan, airnya meluap lalu banjir dimana- mana.” Bingung jawabnya, jadi yang keluar jawaban begitu deh....
D : “Penduduk Tokyo juga padat tapi mengerti bahwa sungai tuh bukan tempat sampah. Kenapa orang-orang di Jakarta ga ngerti itu?”
S : *speechless *
Note:
-Taihen desukeredomo omoshirokatta : Capek/berat tapi menarik.
-Sumimasen : Maaf.
-