Friday, September 08, 2006

Traditional Market

Kalo keluar dari gerbang stasiun Tennocho (karena stasiun kecil jadi gerbang keluar masuknya cuma satu), trus belok ke kiri dan jalan terus sampe mentog (ejaannya benar ga ya??) ntar bakalan ketemu pasar tradisional. Kalo jalannya sendirian trus sedang terburu-buru, pasti rasanya jauh banget jarak dari stasiun Tennocho ke pasar itu. Tapi kalo jalannya santai trus ada yang nemenin, jadi bisa sambil ngobrol tambah ketawa-ketiwi (kalo ada yang lucu), ga terasa jauh. *smile* Kira-kira 7 menit jalan kaki buat japanese (tua/muda jalannya sama aja) yang kuat dan sehat. Kalo buat saya, jadinya kira-kira 10 menitan. Tapi itu belum termasuk stop di lampu merah lho.... Kalo sama lampu merahnya, ntar dihitung waktu tempuhnya kalo pas ke sana lagi. *smile* Soalnya kalo ga salah ada 3 lampu merah.

Matsubara, nama pasar itu. Sebuah pasar tradisional yang sekilas mirip pasar Kranggan di jalan Diponegoro Yogya. Waktu masih di Yogya, saya cukup sering masuk pasar itu kalo pas hari libur. Kadang-kadang memang buat belanja, kadang cuma mau cari jajanan. Soalnya harga di Kranggan murah meriah, pas buat kantong anak kost.


Di Matsubara, harga-harga juga murah meriah. Jauh lebih murah daripada harga barang yang dijual di supa (baca : supermarket). Kalo untuk sayur dan buah-buahan, penjual sudah lebih dulu membungkus barangnya dengan plastik. Kita tinggal pilih, mau beli yang isinya banyak atau sedikit. Ikan dan sea food lainnya, masih ditaruh di besek tanpa tutup. Kalo memang kita jadi beli, baru ikannya dibungkus. Kalo daging-daging, waktu itu ga sempat merhatiin. Soalnya ga tertarik beli daging di pasar itu.

Belanja di Matsubara, langsung membayar sama penjualnya. Ga ada mesin kasir. Semua dihitung secara manual. Di bagian penjual ikan, lantainya juga becek. Benar-benar pasar tradisional kan?! Selama tinggal di negara kaisar Akihito ini, baru 2 pasar tradisional yang pernah saya masuki. Pertama, pasar Ameyoko di Ueno (Tokyo) lalu Matsubara.

Sayang, pasar begitu (maksudnya lengkap dan harga murah) belum saya temukan di Tsukuba.

No comments: