Akhir-akhir ini saya punya kebiasaan baru yaitu mengumpulkan kemasan bekas minuman yang terbuat dari karton/kertas. Bisa kemasan bekas susu, juice, kopi ataupun teh. Kenapa sih?? Karena ada supermarket yang bersedia menerima kemasan bekas tersebut untuk ditukarkan dengan tissue toilet. Sebenarnya saya sudah tahu info ini sejak awal-awal menetap di Tsukuba tapi baru akhir-akhir ini tergerak buat ngumpulin kemasan tersebut. Soalnya mulai sadar kalo cuma dibuang ke tempat sampah, kayaknya bakalan dihancurin aja. Tapi kalo kemasan bekas itu kita kumpulkan tentunya setelah dicuci bersih, lalu supermarket yang menerimanya akan mendaur ulang kemasan karton menjadi tissue.
Kelebihan tissue toilet hasil daur ulang ini, bisa langsung dibuang ke toilet tanpa khawatir akan menyebabkan toilet tersumbat atau mampet. Soalnya lembaran tissue akan hancur saat tersiram air jadi langsung masuk septic tank. Dan tempat sampah di kamar mandi jadi ga penuh ama tissue toilet kan?!
Hampir semua supermarket di Tsukuba (mungkin juga seluruh Jepang), menyediakan kotak sampah khusus untuk kemasan karton bekas. Tapi tidak semuanya memberikan feed back seperti pemberian tissue toilet itu. Kayaknya pemberian feed back ini perlu digalakkan deh, biar orang semakin sadar untuk mengurangi sampah.
Di Indonesia sudah ada program seperti ini belum ya??
Tindakan seperti ini mungkin tidak kelihatan pengaruhnya bila hanya dilakukan oleh beberapa orang. Tapi coba bayangkan kalau setiap keluarga memisahkan sampah yang bisa didaur ulang, berapa banyak sampah di muka bumi ini yang akan berkurang?? Kalau menunggu sampah itu terurai secara alami, prosesnya membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun. Sementara itu aktivitas kita pasti menghasilakn sampah setiap hari, baik itu sedikit ataupun banyak. Tanpa proses daur ulang, pasti bumi ini akan penuh dengan sampah.
Ayooo selamatkan bumi kita dari sampah!!!
Inspired by : Deklarasi capres dan cawapres di TPA Bantar Gebang.