Kemarin saya menghadiri acara talkshow dalam rangka peringatan hari Kartini. Salah satu narasumber adalah Lolita Malaiholo. Materi yang disampaikannya tentang wanita dan teknologi informasi (IT). Seperti penggunaan perangkat-perangkat IT dalam aktivitas wanita sehari-hari. Baik itu untuk menunjang aktivitas kerja di luar maupun di dalam rumah.
Materi dan cara menyampaikannya cukup menarik perhatian peserta yang hadir. Namun saya merasa terkesan ketika beliau memaparkan tentang tugas-tugas wanita, lebih spesifik lagi ketika sudah menjadi istri dan ibu.
Bila rumah tangga diibaratkan sebagai suatu negara maka suami (laki-laki) adalah presiden. Lalu bagaimana dengan istri ? Tentu saja, istri menjadi wakil presiden. Dalam menjalankan roda pemerintahan, presiden tidak hanya dibantu oleh wakil presiden saja. Tapi juga dibantu oleh beberapa mentri sesuai bidang kerja yang dibutuhkan. Di dalam rumah tangga, beberapa bidang pekerjaan dirangkap oleh satu orang menteri yaitu istri/ibu. Apa saja bidang pekerjaan itu, mari kita lihat satu persatu.
Menteri dalam negeri, yang menjadi kepanjangan tangan suami dalam mengatur dan menciptakan suasana nyaman dan hangat di dalam rumah.
Menteri keuangan, mengatur keuangan rumah tangga. Mulai dari uang belanja, bayaran sekolah dan les anak, gaji asisten (bila memakai jasa asisten), biaya transportasi dan bahan bakar minyak, menyisihkan dana untuk tabungan, liburan sampai biaya tak terduga.
Menteri pendidikan, sudah jelas menjadi pendidik bagi anak-anak. Sekaligus menjadi contact person di sekolah atau tempat les anak.
Menteri tenaga kerja, mengkoordinir tugas serta melatih orang yang membantu perkerjaan dalam rumah tangga. Seperti PRT dan supir (jika ada).
Tuh, multi tasking kan?! Itu yang bisa dianalogikan dengan menteri yang ada di dalam pemerintahan. Belum lagi tugas lainnya. Sehingga wanita dituntut untuk cerdas dan cermat dalam menjalankan tugasnya sebagai istri dan juga ibu.